Isi Artikel Utama

Abstrak

Merdeka Belajar adalah Program Kebijakan dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Repiblik Indonesia, Esensi dari merdeka belajar adalah keleluasaan dalam penyelenggaraan pembelajaran di sekolah. Sedangkan Pendidikan Agama Islam sebagai rangkaian mata pelajaran yang disampaikan baik secara formal di sekolah maupun informal dan nonformal di rumah ataupun di lingkungan masyarakat. Tujuan penelitian ini untuk mendeskripsikan implementasi Merdeka Belajar dalam Pembelajaran PAI pada Pendidikan Menengah Studi di Kelas x SMK Bhakti Wijaya Kusuma Selaawi Garut. Metode yang digunakan adalah metode kualitatif lapangan, yakni metode yang bertujuan mendeskripsikan, menggambarkan, dan menguraikan secara komprehensif dan utuh terkait implementasi Merdeka Belajar dalam Pembelajaran PAI pada Pendidikan Menengah Studi di kelas X SMK Bhakti Wijaya Kusuma Selaawi Garut. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa implementasi Merdeka Belajar dalam Pembelajaran PAI pada Pendidikan Menengah Studi di kelas X SMK Bhakti Wijaya Kusuma Selaawi Garut mengalami peningkatan, hal tersebut dapat dibuktikan dengan terpenuhinya beberapa indikator yang menunjukkan peningkatan daya belajar siswa. Merdeka Belajar juga menjadi jawaban atas masalah yang dihadapi oleh guru dalam praktiknya, seperti dikurangi beban nya dalam profesinya melalui keleluasaan yang merdeka dalam menilai belajar siswa dengan berbagai jenis dan bentuk instrumen penilaian, merdeka dari berbagai pembuatan administrasi yang memberatkan.


Kata Kunci: Implementasi Merdeka Belajar; Pembelajaran PAI; Pendidikan Menengah

Kata Kunci

Implementasi merdeka belajar Implementasi Pembelajaran PAI Pendidikan Menengah Implementation of Merdeka Belajar PAI Learning Secondary Education

Rincian Artikel

Cara Mengutip
Wahidah, E. Y., & Gentur, F. S. B. (2024). Implementasi Merdeka Belajar Dalam Pembelajaran Pendidikan Agama Islam Pada Pendidikan Menengah . Masagi, 2(2), 11–18. https://doi.org/10.37968/masagi.v2i2.497

Referensi

  1. Afifah, I., & Sopiany, H. M. (2017). PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP PADA PEMBELAJARAN TEMATIK DENGAN PENERAPAN MEDIA VISUAL DI KELAS IVSD MUHAMMADIYAH 12 PAMULANG. 87(1,2), 149–200.
  2. Darmawan. (2011). Penelitian Tindakan Kelas.
  3. Dr. Hj. A. Rosmiaty Azis, M. P. I. (2019). Ilmu Pendidikan Islam (Baharuddin (ed.)). SIBUKU April 2016. www.sibuku.com
  4. Dr. Rahmat Hidayat, M. (2016). Ilmu Pendidikan Islam “Menuntun Arah Pendidikan Islam Indonesia (M. P. Dr. H. Candra Wijaya (ed.)). Lembaga Peduli Pengembangan Pendidikan Indonesia (LPPPI).
  5. Ela Suryani, K. Y. P. (2018). Profil Tingkat Pemahaman Konsep Cahaya Pada Siswa Sekolah Dasar. Seminar Nasional Hardiknas 2018, 168–172.
  6. Fajri, N., Kusmasni, Y., & Winarti, M. (2016). Meningkatkan Keterampilan Pemecahan Masalah Dalam Pembelajaran Sejarah Melalui Metode Brainstorming. Factum, 5(3), 248–253.
  7. Hanum, L. (2021). Pembelajaran Al- Qur ’ an Hadis Berbasis Kontekstual. Fitrah: Journal of Islamic Education, 2(1), 66–79.
  8. K, R. S. Y., & Nurhamidah, D. (2021). Aplikasi Inshot sebagai Media Pembelajaran Jarak Jauh pada Pelajaran Bahasa Indonesia Inshot Application as A Remote Learning Media in Indonesian Learning. 21(April), 34–40.
  9. Purwanto, A., & Hanief, S. (2016). Multimedia Pembelajaran Bahasa Indonesia Untuk Mahasiswa Berbasis Animasi. Jurnal Semmasteknomedia Online, 4, 6–7. https://eprints.uny.ac.id/31466/1/Buku AA tahun 2015.pdf#page=204
  10. –11. https://www.academia.edu/download/40847896/teori_motivasi.pdf.
  11. Rusdiansyah, M. “Motivasi Belajar Yang Terkandung Dalam Al-Qur’an Surah Al-Mujadalah Ayat 11.” Jurnal Pendidikan (2019). http://repository.uinjkt.ac.id/dspace/handle/123456789/45374.
  12. Rifanty, E. (2019). Peningkatan Keaktifan Belajar Menggunakan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Make a Match Pada Peserta Didik Kelas V Sd Muhammadiyah Condongcatur. Jurnal Jpsd, 1(1), 6. http://dx.doi.org/10.26555/jpsd
  13. Azis, Rosmiaty, Ilmu Pendidikan Islam, ed. by Baharuddin, II (Yogyakarta: Sibuku, 2019)
  14. Bachri, Bachtiar S, ‘Meyakinkan Validitas Data Melalui Triangulasi Pada Penelitian Kualitatif’, Teknologi Pendidikan, 10 (2010), 46–62