Isi Artikel Utama
Abstrak
Dalam menciptakan manusia yang berkualitas maka tentu tidak terlepas dari dunia pendidikan. Sebagai manusia yang dititipi segudang potensi oleh Allah SWT , sudah seharusnya bagi kita untu terus berkembang seiring perkembangan zaman, dengan tetap berdiri pada nilai-nilai islami. Begitupun dengan perkembangan pendidikan dan pembelajaran harus selalu exis dalam pembaharuan. Contoh dari perkembangan pendidikan yang akan dimulai dan mungkin sudah diimplementasikan dibeberapa sekolah dan perguruan tinggi di Indonesia adalah merdeka belajar. peran guru sebagai kunci keberhasilandan kesuksesan peserta didik dalam proses pembelajaran harus terus menerus ditingkatkan, adapun dari problrm tersebut merdeka belajar memberikan solusi untuk permasalahan pembelajaran didunia pendidikan melalui salah satu komponennya , yaitu Learning Community (Masyarakat Belajar/Komunitas Belajar). Tujuan dari penelitian ini ialah untuk mengetahui bagaimana konsep Learning Community dalam merdeka belajar menurut Al-Qur’an Surah Al-Kahfi ayat 10-15 serta bagaimana pandangan konsep tersebut daeri sisi Ilmu Pendidikan Iislam. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian skripsi ini adalah Kualitatif Library Research yaitu dengan mengkaji berbagai data terkait, baik yang berasal dari sumber data primer maupun sekunder sehingga peneliti dapat menghimpun dan mengkaji data. Hasil penelitian diperoleh bahwa konsep Learning Community pada merdeka belajar yang ada dalam surah Al-Kahfi ayat 10-15 memahami manusia sebagai makhluk yang perlu belajar secara terus menerus, pembelajaran itu diambil melalui pengalaman atau pengetahuan dari manusia lain. Konsep ini bersandar atas kisah kelompok Ashabul Kahfi yang mengandung makna bahwa setiap individu memiliki hak dan kesempatan yang sama dalam memperoleh pembelajaran dan pengalaman. Menguraikan tentang diskusi serta komunikasi yang sehat antar individu yang disandarkan kepada Allah SWT untukmencapai satu tujuan bersama.
Kata kunci: Learning Community, Merdeka Belajar, Ashabul Kahfi
Kata Kunci
Rincian Artikel
Hak Cipta (c) 2024 Masagi
Artikel ini berlisensi Creative Commons Attribution-NoDerivatives 4.0 International License.
Referensi
- Abdullah Farhat. (2013). Metode pendidikan karakter nabi muhammad saw di madrasah. Riset Rumpun Agama Dan Filsafat, 1(2).
- Ahmad, O., & Rizal, S. (2015). Orientasi Dan Konteks Sosial Pendidikan Islam [ Memahami Dimensi Eksiologis Pendidikan Islam ]. 13(1), 1–15.
- Desi Pristiwanti, D. (2022). Jurnal Pendidikan dan Konseling. 4, 1707–1715.
- Hardani. (2018). metode Penelitian Kualitatif dan Kuantitatif. 2(1), 72.
- Istianah. (2016). Shilaturrahim sebagai upaya menyambungkan tali yang terputus. Stusi Hadits, 2(2), 199–210.
- Mahmud. (2011). Metode Penelitian Pendidikan. CV Pustaka Setia.
- Nurkholis. (2013). Pendidikan Dalam Upaya Memajukan Teknologi Oleh: Nurkholis Doktor Ilmu Pendidikan, Alumnus Universitas Negeri Jakarta Dosen Luar Biasa Jurusan Tarbiyah STAIN Purwokerto. Jurnal Kependidikan, 1(1), 24–44.
- Nurmadiah, N. (2016). Media Pendidikan, Peran dan fungsinya dalam pendidikan. Al-Afkar : Jurnal Keislaman & Peradaban, 5(1), 131–144.
- P, H. R. P. (2010). Persepsi Guru Terhadap Peran Sekolah Sebagai Komunitas Belajar Profesional Dalam Perspektif Guru Sekolah Menengah Atas Negeri Di Wilayah Jakarta Pusat 2 Dosen Universitas Negeri Jakarta 3 Dosen Universitas Negeri Jakarta. Improvement, 5(1).
- Rijali, A. (2018). Analisis Data Kualitatif Ahmad Rijali UIN Antasari Banjarmasin. 17(33), 81–95.
- Riset, J., & Agama, R. (2022). No Title. 1(2).
- syekh nurjdati. (2014). Bab Ii Teori Tentang Kepribadian. 13–33.
- Wayan Sukarjita, I. (2020). Learning Community Dalam Perkuliahan Untuk Membangun Kemampuan Berpikir Kreatif Mahasiswa. LENSA (Lentera Sains): Jurnal Pendidikan IPA, 10(1), 11–24. https://doi.org/10.24929/lensa.v10i1.93
- Wirdati, W., & Sulaiman, S. (2018). Azas-Azas Pembelajaran Kontekstual Dalam Perspektif Islam. Ta’dib, 21(1), 29. https://doi.org/10.31958/jt.v21i1.1039
Referensi
Abdullah Farhat. (2013). Metode pendidikan karakter nabi muhammad saw di madrasah. Riset Rumpun Agama Dan Filsafat, 1(2).
Ahmad, O., & Rizal, S. (2015). Orientasi Dan Konteks Sosial Pendidikan Islam [ Memahami Dimensi Eksiologis Pendidikan Islam ]. 13(1), 1–15.
Desi Pristiwanti, D. (2022). Jurnal Pendidikan dan Konseling. 4, 1707–1715.
Hardani. (2018). metode Penelitian Kualitatif dan Kuantitatif. 2(1), 72.
Istianah. (2016). Shilaturrahim sebagai upaya menyambungkan tali yang terputus. Stusi Hadits, 2(2), 199–210.
Mahmud. (2011). Metode Penelitian Pendidikan. CV Pustaka Setia.
Nurkholis. (2013). Pendidikan Dalam Upaya Memajukan Teknologi Oleh: Nurkholis Doktor Ilmu Pendidikan, Alumnus Universitas Negeri Jakarta Dosen Luar Biasa Jurusan Tarbiyah STAIN Purwokerto. Jurnal Kependidikan, 1(1), 24–44.
Nurmadiah, N. (2016). Media Pendidikan, Peran dan fungsinya dalam pendidikan. Al-Afkar : Jurnal Keislaman & Peradaban, 5(1), 131–144.
P, H. R. P. (2010). Persepsi Guru Terhadap Peran Sekolah Sebagai Komunitas Belajar Profesional Dalam Perspektif Guru Sekolah Menengah Atas Negeri Di Wilayah Jakarta Pusat 2 Dosen Universitas Negeri Jakarta 3 Dosen Universitas Negeri Jakarta. Improvement, 5(1).
Rijali, A. (2018). Analisis Data Kualitatif Ahmad Rijali UIN Antasari Banjarmasin. 17(33), 81–95.
Riset, J., & Agama, R. (2022). No Title. 1(2).
syekh nurjdati. (2014). Bab Ii Teori Tentang Kepribadian. 13–33.
Wayan Sukarjita, I. (2020). Learning Community Dalam Perkuliahan Untuk Membangun Kemampuan Berpikir Kreatif Mahasiswa. LENSA (Lentera Sains): Jurnal Pendidikan IPA, 10(1), 11–24. https://doi.org/10.24929/lensa.v10i1.93
Wirdati, W., & Sulaiman, S. (2018). Azas-Azas Pembelajaran Kontekstual Dalam Perspektif Islam. Ta’dib, 21(1), 29. https://doi.org/10.31958/jt.v21i1.1039