Main Article Content

Abstract

Qardh merupakan akad ta’awwuny, dimana peminjam mengembalikan pinjamanannya pada waktu yang telah disepakati. Dalam perbankan syariah pinjaman qardh diberikan hanya pada nasabah yang tidak memiliki kemampuan finansial dan untuk kegiatan sosial semata. Sumber dananyapun berasal dari dana sosial seperti: zakat, Infak, shodakoh, dan lainnya. DSN-MUI telah mengeluarkan fatwa tentang qardh dengan menggunakan dana nasabah sebagai sarana kelengkapan akad komersil, dikarenakan semakin berkembangnya produk di lembaga keuangan syariah. Rumusan masalahnya: 1. Bagaimana Ketentuan Qardh Menurut Syariah? 2. Bagaimana Kebolehan Qardh dengan Menggunakan Dana Nasabah Menurut Fatwa DSN-MUI? 3. Bagaimana Analisis terhadap fatwa DSN-MUI Qardh dengan Menggunakan Dana Nasabah?. Tujuan penelitiannya: 1. Untuk mengetahui Ketentuan Qardh Menurut Syariah, 2. Untuk mengetahui Kebolehan Qardh dengan menggunakan dana nasabah menurut Fatwa DSN-MUI, 3. Untuk mengetahui Analisis terhadap fatwa DSN-MUI tentang Qardh dengan menggunakan dana nasabah. Metode penelitian ini menggunakan studi pustaka (Library reseach) atau book survey dengan pendekatan kualitatif. Hasil dari penelitian ini adalah: 1. Qardh dengan menggunakan dana nasabah hukumnya adalah boleh 2. Metode yang digunakan DSN-MUI dalam menetapkan fatwanya mengacu pada Al-Qur’an, Hadits, ijma’ serta kaidah fiqhiyah melalui pendekatan nash qath’i, pendekatan qauli dan pendekatan manhaji, 3. Kebolehan qardh dengan dana nasabah berdasarkan fatwa DSN-MUI semata-mata untuk memberikan kemudahan bagi masyarakat serta demi tercapainya kemaslahatan.


Kata Kunci: Akad, Qard, Dana Nasabah

Keywords

Akad Qard Dana Nasabah

Article Details

How to Cite
Sulthonuddin, B. H. (2022). QARD DENGAN MENGGUNAKAN DANA NASABAH (Analisis terhadap Fatwa No. 79/DSN-MUI/III/2011). Jurnal NARATAS, 4(2), 11–18. https://doi.org/10.37968/jn.v4i2.324

References

  1. Afif, A. W. (2000). Pnegantar Studi Al Fatawa. Yayasan Ulumul Qur’an.
  2. Amin, M. (2008). Fatwa Dalam Sistem Hukum Islam. Elsas.
  3. Antonio, M. S. (2001). No Title. Gema Insani Press.
  4. Az-Zuhaili, W. (2011). Fiqh Islami Wa Adilatuhu. Gema Insani.
  5. Dr. Basaria Nainggolan, M. A. (2016). Perbankan Syariah di Indonesia (M. A. Dr. Hamzah (ed.); 1st ed.). PT Raja Grafindo Persada.
  6. DSN-MUI. (2011). Fatwa DSN-MUI No:79/DSN-MUI.
  7. Hidayat, T. (2011). Buku Pintar Investasi Syariah. Mediakita.
  8. Mardani. (2013). Fiqh Ekonomi SYariah: Fiqh Muamalah. Kencana Prenadamdia.
  9. Mudzhar, M. A. (2012). Fatwa Majelis Ulama Indonesia (MUI). Puslitbang Kehidupan Keagamaan Badan Litbang dan Diklat Kementrian Agama RI.
  10. Munawir, A. W. (2002). Kamus Al-Munawir: Arab-Indonesia. Pustaka Progressif.
  11. Muslich, A. W. (2010). Fiqh Muamalat. Amzah.
  12. PPHIM, P. P. H. I. D. M. M. (2017). Kompilasi Hukum Ekonomi Syariah (Cet. 3). KENCANA.
  13. RI, K. A. (2013). Al-Qur’an Dan Terjemahnya. Cipta Bagus Perkasa.
  14. Sabiq, S. (1990). Fikhi Sunnah. Victory AGencie.
  15. Sugiyono. (2007). Metode Penelitian Bisnis. Alfabeta.